derita ktp

ktp dan bank memang berhubungan erat, eraaaat sekali

derita pertama
saat menandatangani ktp, duluuu sekali, pas membubuhkan titik di tandatangan saya, eehh mendadak tintanya bleber
sehingga tandatangan saya menjadi tidak semestinya
dan ini sungguh menyiksa setiap saya harus mengganti buku tabungan di bank yang capek antri itu

derita kedua
2001, saat kembali ke Bogor, saya ganti ktp sesuai domisili baru
aahhh...., kebetulan nih, jadi tanda tangan saya bisa sesuai dengan semestinya, sekalian buka rekening baru aja, begitu saya pikir
apa mau dikata, saat ktp baru sudah jadi, entah inspirasi dari mana
ktp baru itu, ditandatangan lalu dilaminating oleh abahnya anak-anak
waduuuh, kenapa juga mesti ditandatanganin ya
jadi setiap saya mau tandatangan sesuatu, mesti nyontek dari ktp
aaahhhh...nasib, akhirnya terbiasa juga dengan tandatangan baru ini

derita ketiga
saat masa berlaku ktp habis, saya membuat ktp di kecamatan
sayangnya saat itu, antrian begitu panjang
sehingga, ktp saya baru bisa diambil keesokan harinya
jadi saya meminta tolong pada suami, supaya menyuruh siapa aja untuk mengambilkan ktp saya di kecamatan
disertai wanti-wanti, jangan ditandatanganin ya Mas.....
bener sih..., ktp-nya tidak ditandatangangin
tapi............, sebelum saya tandatangan, kenapa dilaminating sih ?
jadi ktp saya blank tanpa tanda tangan
ngelus dada deh.....
seminggu lalu, saat saya mau mengganti buku tabungan di bank cape antri itu
customer service nya meneliti ktp saya
"tanda tangannya di luar ktp ya Bu...? maaf tidak bisa diproses...."
what.....???
"jadi saya mesti menunggu sampai 2014, saat ganti KTP untuk bisa ganti buku ?"
spikless

dan semalam, perlahan-lahan saya kuliti plastik KTP saya
Alhamdulillah berhasil

besok mau cuti aja ah, mau ganti buku
sekalian bikin tabungan baru, di bank yang lain, yang ngga cape antri