menjelang siang kemarin, telp di meja berdering
rupanya seorang teman meminta tolong, bahwa dia sedang diluar kantor, namun memesan delivery order untuk keluarganya, yang nanti akan diambil dari rumahnya, it's okey...
siang....
pintu ruangan terbuka
seorang anak (anak teman yang telp tadi)
masuk dan menyelonong ke meja kerja orangtuanya, mengambil pesanan tadi, tanpa sapaan...hanya menyelonong datang dan pergi tanpa diundang.
seorang teman berkomentar, "ada yang lewat ya...., anak tadi ngga diajar sopan santun kali ya, padahal sudah cukup besar, kira-kira kelas 2 SD, mestinya paling tidak, bisa mengucap salam saat memasuki ruangan"
mungkin....mungkin saja, ibunya atau ayahnya pernah mengajarkan sopan santun
tapi....mungkin juga, ibunya atau ayahnya lupa bahwa mengajarkan pada anak adalah sebuah konsistensi
tidak bisa hanya satu kali memberitahu lalu mengklaim sudah mengajarkan kok....
sebagai gambaran, saat akan menghadiri acara keluarga, sebelum berangkat, ada checklist yang kubicarakan bersama anak-anak
pertama, jangan lupa salim, sama eyang, nanti eyang yang hadir banyak, jadi salim dengan semua eyang yang hadir, salim juga sama bude, pa'de, om dan tante
kedua, kalau ditanya, jawab dengan sopan, dengan suara yang jelas
ketiga, jangan sampai mama ngejar-ngejar untuk makan siang
keempat, ngga pake acara berantem
bisa ngga dijalani ? kalau ngga bisa atau ngga sanggup, lebih baik kalian di rumah saja, ngga usah ikut.
begitulah....tidak cuma sekali, lagi..lagi dan lagi, tanpa bosan
sampai anak-anak ini mengerti apa yang harus mereka lakukan
sampai mereka mengerti tatanan nilai sopan santun
karena bunda yang ini tidak mau, anak-anaknya disebut anak-anak yang ngga diajar, waduh....sedihnya...
iya ,dulu aku juga sering di omelin jika menggunakan bahasa sunda kasar (ini dalam bahasa)
BalasHapusartinya orang tua Zaki konsisten
BalasHapusmemberi tahu (ngomelin.. hehe) ngga cukup sekali
heuheu saya dl jg suka digituin sama mama teh:D
BalasHapusgantian ya....sekarang bagian Teh Ayu ke neng geulis...
BalasHapushe he
dan hasilnyaaaaa "ya , karena aku menggunakan bahasa sunda halus dulu waktu kecil, teman2 sebaya yang jika berbicara atau mengobrol dengan teman sebaya yg lain menggunakan bahasa sunda kasar ,jika berbicara sama aku berubah, menggunakan sunda halus secara otomatis, semuanya begitu dan jika berbicara sama yg lain kasar lagi ,sama aku halus lagi dan seterusnya begitu."
BalasHapusAlhamdulillah...
BalasHapustemen-temen Zaki jadinya sopan kan...
bagaimana kita menempatkan diri, begitulah mereka akhirnya memandang..
thanks to your lovely parents
^__^
bener2 perlu konsistensi ya bunda....wah dapet ilmu ngurus anak nih :)
BalasHapusngga boleh bosen Mas Catur....
BalasHapusamanat yang indah.... hehe
http://znrock.multiply.com/journal/item/15
BalasHapusmeluncur...
BalasHapushttp://cawah.multiply.com/journal/item/11/IBU_SEHARUSNYA_ENGKAU_SAKIT?replies_read=12
BalasHapussekalian promosi wihiiih :)
meluncur....
BalasHapuspunya mas catur lebih sedih :(
BalasHapuskenangan setiap anak kan berbeda
BalasHapusentah bagaimana juga Raihan dan Pandu mengenang saya ya ?
mbak.. itu yang kadang aku sesalkan dengan keadaan anak- anak sekarang mbak.. duhhhhhhhh.. sikapnya itu lho. Kadang kalau bicara - (maaf) seenak dengkulnya apalagi yang sudah menginjak remaja. Jika dinasehati - malah kadang merekanya lebih galak dan garang hiks!
BalasHapusbenar apa kata bunda maz zaki :)
BalasHapusyang pasti berjuta kenangan yang akan dikenang
BalasHapussaya juga prihatin melihat kondisi anak-anak sekarang ...
BalasHapusadab sopan santun sudah hilang, penghormatan terhadap orang tua sudah sulit ditemukan ...
*lebih miris lagi saat melihat orang tua yang 'tak ambil peduli' saat anaknya berbuat tidak sopan ...
kalau ngajarinnya telat ya begini Mbak... hehe
BalasHapusmudah2an lebibh banyak orang tua yang ingat untuk mengajari anak sejak kecil dan ngga boleh bosan ^__^
^__^
BalasHapusmudah-mudahan ya Mas Catur.....
BalasHapuskadang kalau saya perhatikan ya Mas Hendra
BalasHapussepertinya banyak juga orang tua yang sudah terlalu lelah
padahal menambah sedikit lagi...., tugas yang mesti dijalankan
Insya Allah, kita juga yang menuai hasilnya
hmm...lagi-lagi bicara pendidikan yang efektif.. *semoga bisa menjadi pendidik yang benar*...terima kasih mbak :-)
BalasHapusooo begitu hehe
BalasHapussama-sama Mbak Mei
BalasHapusmudah-mudahan bermanfaat....
kira-kira begitulah ...Neng April...
BalasHapus^___^
cawah wrote today at 1:24 PM
BalasHapusbenar apa kata bunda maz zaki :)
***
setuju mas ^_^
^___^
BalasHapusikutan senyum juga ah....bawaannya pengen senyum soalnya :D
BalasHapusbetuuul mba..setujuuuu...semuanya perlu dilatih sejak kecil dan dengan rutin..insyaalloh melekat dianak..
BalasHapuskenapa Zaki....?
BalasHapussenyum-senyum, ingat ibu ya ?
membuat Mas Catur tambah guanteng...
BalasHapusngga percaya ?
coba tanya ibunya Mas Catur....
iya Mbak Nieke
BalasHapusperlu konsistensi sejak kecil ya... ^__^
haduh ngakak...
BalasHapusya iyalah mana mungkin ibu bilang catur buruk rupa g mungkin...semua ibu psti blg anaknya ganteng hihihii....bunda ini kl brcanda ya...xixixiix
hhehehe...ngakak di sore hari
BalasHapus