Jumat, 25 Mei 2012

There is always a shortage of people who get the job done on time without excuses or grumbling.

There is always a shortage of people who get the job done on time without excuses or grumbling.

If you really study those who have reached the top of any organization, you will find that they are the people who cheerfully accept challenges, take the initiative, and get the job done. They don’t complain, and they don’t make excuses.

Those who never get anywhere in their jobs and careers can’t seem to understand that achievers don’t become achievers after they reach the top.

They reached the top because of the way they conducted themselves along the way. You can easily become one of those individuals who regularly advance in the organization — if you are willing to pay the price.

Any good manager will tell you that the type of people who are most in demand are those who can think for themselves, who will take the initiative to do the right thing without being told, and who will stick to the job until it is finished.

You can be one of those people if you choose to be.

Permanent link to this post: There is always a shortage of people who get the job done on time without excuses or grumbling.

Senin, 21 Mei 2012

Nah lo, puter otak menjawab pertanyaan susyeeeh, bayi tabung itu apa ma ?

Every thought you release becomes a permanent part of your character.

Every thought you release becomes a permanent part of your character.

Thoughts are things. Every thought you release — good or bad — is a form of energy that can affect those who receive it, for better or worse.

More important, your thoughts affect you. You become what you think about most. If you think about success, you condition your mind to seek success, and you attract large portions of it.

Conversely, if you think about failure and despair, you will become miserable and desperate. To keep your mind on a positive track, the moment you begin to experience creeping negativism, make a conscious decision to eliminate negative thoughts and replace them with their positive counterparts.


Sabtu, 19 Mei 2012

Be not in judgment

Today, look at everyone else's action and break it down into one of two categories. Is this action an expression of love? Or is this action an expression of fear?
 
Be not in judgment, but in a place of loving knowledge. Know that every expression conveys love, or fear.
 
And then decide how you want to play

Jumat, 18 Mei 2012

vintage essay

Dear Readers:

Norman Vincent Peale states: "Any fact facing us in not as important as our attitude toward it, for that determines our success or failure." I agree with this statement, but I like to couple it with the one by Napoleon Hill that adds the extra dimension that many people forget. Hill reminds us that: "It is always your next move." The crucial word here is move, or in another word, action. Being positive or negative is a good starting point, but it does not win us the race.

The odds are stacked in our favor when we can consistently maintain a positive mental attitude, but the winning cup goes to the people who take the required action in life's race, and put their attitude into motion.

When given an opportunity, do you take the risk? You better, because a person cannot grow without risk taking. Many people are fearful of stepping out and taking a risk that could turn out to be the chance of a lifetime. Rather, they opt for security and miss the life that they could have lived. This is what Henry David Thoreau calls a life of quiet desperation. We all know that the ultimate outcome in each of our lives is death, but the question is not whether we will die, it is whether we will decide to live. And, yes, the decision is ours, and ours alone.

Begin to accept life's challenges, risks, and opportunities as doorways leading to a new and improved life. Sign up for the class you are uncertain will make a difference, attend a dinner that you would rather miss, listen to an audio program outside your area of immediate interest, take a trip with a friend because the friend feels you will enjoy it, even though you don't expect to. Just show up and see what bountiful opportunities the Universe places on your doorstep every single day. It might be a daisy, a cat, a rainstorm, or the newspaper that appears unexpectedly, but appreciate it as it was meant for you. I wonder what risks you will accept today? Could it be that the risk you embrace is really the invitation to a new and improved version of the life you currently live? Why not see what happens by answering "yes" when you would rather say "no." That is the purpose of having a positive mental attitude. Practice saying "yes," and then follow through.

Be Your Very Best Always,

Judy Williamson

Do not expect something for nothing. Be willing to give an equivalent value for all that you desire, and include in your plans a definite provision for doing so. –Napoleon Hill

mama, ibu dan mami


entahlah....
Mungkin aku begitu spesial, sehingga Tuhan memberiku kesempatan memiliki ketiganya dalam hidupku

Adalah mama.....wanita mulia yang telah melahirkanku beserta dua adikku, madrasah pertamaku, yang mengajariku segalanya dengan penuh kesabaran, yang tak pernah kudengar omelan dari bibirnya.
Mama ..... yang pada akhir hayatnya kami lepas dengan penuh keikhlasan, menjelang 40 hari kepulangan dari tanah suci...Subhanallah ....semoga Allah menempatkan mamaku dalam Taman SyurgaNya.

Adalah ibu.....yang mengisi lembaran berikutnya, yang memberiku adik laki-laki, memberiku keluarga baru yang menyenangkan. Ibu yang kutemani sampai akhir hayatnya.....kutemani proses pengobatannya, sampai tubuhnya menyerah pada takdir. Semoga Allah menempatkan ibuku dalam Taman SyurgaNya pula.....

Adalah mami.....lembaran baru yang masih berceloteh.....dengan ragam kisah yang mengelus dada. Yang kami terima dengan tangan terbuka, yang juga menikam rasa kasih kami.
Adalah mami.....yang memasang tirainya sendiri atas nama kebendaan, cermin retak yang tersembul dari persembunyiannya, yang menyisakan pening setiap memikirkan beliau

mungkin tidak banyak yang mendapat kesempatan seperti diriku......memiliki ketiganya dalam episode hidupku, apapun.....semua memang sudah tertulis untuk dijalani, suka ataupun tidak ....... semua tetap terjadi.

cap BIBIR


jam sembilan pagi, di kantor, hp-ku berdering
suamiku yang telp, 'mam....berangkat kerja kok ngga pamit sih....' begitu komplain-nya.
ini bukan komplain yang pertama kali.
"mas, saya pamit kok, cuma kan Mas-nya yang masih setengah tidur, wong dari kantor aja .....kalo ada keperluan saya pamit, apalagi dari rumah..." begitu jawabku
"maaf kalo begitu ya Mam....saya yang ngga ngeh dong ya..." jawab suamiku

dipikir-pikir, gimana ya caranya ....biar suami tau, kalo setiap pagi aku pamitan lo sebelum berangkat kerja

Aha.....ini yang paling mudah

Jam sembilan pagi, di kantor, hp ku berdering, dari suamiku, "mam, kamu mah ada-ada aja, saya diledekin anak2 nih (bedinde2 dan supir), wah...abah ada cap bibirnya di pipi, tuh saya diledekin".
"maaf ya Mas....hehe...ngga apa-apa atuh,..... cap bibir juga kan tanda sayang dari istrinya yang pamit berangkat kerja....hehe, maaf ya mas, biar Mas tau, kalo saya pamit sebelum berangkat kerja", begitu jawabku, sambil cengar cengir ngebayangin suami yang lagi bingung. kenapa pagi-pagi diledekin.
"...oo, ya udah ngga apa-apa, saya cuma keget aja, diledekin anak-anak..." begitu permaklumannya.

begitulah, setiap bangun pagi.....hal pertama yang dilakukan suami, bercermin....untuk mengecek, ada cap bibir di pipinya ngga pagi ini.

"mmmuuaahhh....saya pamit ya Mas........assalamu'alaikum.."

semua sudah ada yang mengatur


ini kejadian unik

Pagi ini sekitar jam 9, bersama si sulung menuju toko buku gunung agung
Setelah didapat yang dicari
(oya aku beli buku kisah nyata : saya, Nujood usia 10 dan janda, judul dan sinopsisnya membuatku terbelalak,dan memnutuskan utk membeli buku ini)

Sepulang dari toko buku, kami berdua mampir sejenak di tukang bubur....lumayan untuk mengganjal perut yang mulai keroncongan.
Dari tukang bubur, kakak mengajak mampir ke toko mainan.....dengan perjanjian : ngga beli ya....kan sudah beli buku...he he

aku ngga mau lama-lama di toko mainan, kuajak kakak segera pulang, walaupun masih ada tawar menawar....bentar lagi Ma.
Please deh kak...cukup lihat-lihat nya ya....lagipula kita kan ngga niat beli mainan

Keluar dari toko mainan, pas di tikungan jalan, seorang ibu berdiri olang, hap !! Pas aku lewat, lenganku jadi tumpuan....Alhamdulillah....ibu itu tidak jadi terjatuh...^_^

Perjalanan kami lanjutkan, saat mau naik angkot...., "nak, kita naik angkot berikutnya saja ya....jangan yang ngetem."
Sejenak menunggu, angkot berikutnya muncul....Bismillah....kami menaiki angkot

Lagi-lagi.....menjelang stasiun....supirnya mengambil jalan memutar, ternyata di depan stasiun macet parah....pinter juga nih supir...

Dua kejadian ....yang sudah diatur dengan indah
Tuh nak...untung tadi mama mengajakmu segera meninggalkan toko mainan, ternyata....ada hikmahnya kan ? Ibu yang tadi di tikungan tidak jadi jatuh....dan kita pun kebagian angkot yang pinte supirnya.

Anakku menjawab....."untung aku ngajak mama ke toko mainan dulu....coba kalo kita langsung pulang...." pinternya....he he

Apapun nak....semua memang sudah ada yang mengatur.....

NASI GOLENG - hidup adalah perjuangan

seorang cadel ingin membeli nasi goreng, di tukang nasgor yang mangkal di dekat rumahnya

cadel : bang beli nasi goleng satu
abang : apa...? (ngeledek)
cadel : nasi goleng...
abang : apaan....? (ngeledek lagi)
cadel : nasi goleng !!!!!
abang : oooo nasi goleng ?

sambil ditertawakan oleh pembeli yang lain, pulanglah si cadel dengan sangat kesal. sesampainya di rumah, dia bertekad untuk berlatih mengucapkan nasi goreng dengan benar. hingga akhirnya dia mampu mengucapkannya dengan baik dan benar.

hari ke 2

dengan perasaan bangga, si cadel ingin menunjukkan bahwa dia bisa memesan nasi goreng dengan tidak cadel lagi.
cadel : bang, saya mau pesen NASI GORENG, bungkus !!
abang : oooo...pake apa ?
cadel : ....pake telol..... (sambil sedih)
akhirnya dia berlatih mengucapkan kata telor dengan benar

hari ke 3

untuk menunjukkan dia mampu memesan dengan tidak cadel, maka dia rela makan nasi goreng 3 hari berturut-turut
cadel : bang beli NASI GORENG, pake TELOR, bungkus !!!
abang : ceplok apa dadar ?
cadel : dadal (dengan spontan)
kembali dia berlatih lagi

hari ke 4

dengan modal 4 hari berlatih terus menerus, hari ini dia yakin MAMPU memesan nasi goreng tanpa ditertawakan
cadel : bang beli NASI GORENG, pake TELOR, di DADAR !!!
abang : hebat kamu del, udah ngga cadel lagi, nih...harganya 7.500 del

si cadel menyerahkan uang 8.000,

cadel : bang..mana kembaliannya
abang : oh iya....uang kamu 8.000 , nasi goreng nya 7.500, berapa kembaliannya del ? (sambil senyum ngeledek)
si cadel gugup juga menjawabnya, dia membayangkan besok bakal makan nasi goreng lagi, tapi

kompetisi DRAKULA




ada 3 drakula, mereka berkompetisi untuk mengetahui, siapa di antara mereka yang paling jago dan paling kejam.

drakula yang paling muda diberi kesempatan pertama
dia lari secepat kilat, dalam 10 menit sudah kembali dengan muka berlumuran darah dan menyeringai seram. dia berkata "kalian lihat desa di kaki bukit itu ?"
drakula yang lainnya mengangguk, "iya..lihat, kenapa ?"
"desa itu....habissss!!!" kata drakula yang paling muda ini sambil tertawa

mendengar sesumbar itu, drakula yang paling tua panas....dia pun pergi melesat, dan kembali dalam 5 menit dengan wajah bercucuran darah.
"kalian lihat kota yang itu.....?" katanya dengan intonasi bangga
"iya ...lihat, kenapa?" kata yang lainnya
"kota itu.....habisss!!!' sambil tertawa seraaaammmm.

akhirnya drakula yang terakhir tambah panas, dia juga ingin menunjukkan kekejamannya
dia lari berkelebat...wwuuussssssssss
temannya yang dua kaget bukan kepalang, karena belum sampai 2 menit, dia sudah kembali, dengan wajah penuh cucuran darah
"gila nih drakula.....sangar amat ya..., ternyata dia yang paling jago" dua drakula itu membatin
sambil ngos-ngosan, drakula terakhir ini teriak
"kalian lihat tiang listrik itu..?"
"lihat...lihat..lihat, kenapa ?" jawab dua drakula dengan terkagum-kagum
"sialan......, gua kagak lihat!!!!!"

sugesti


ada seorang teman yang mengeluh padaku, "aduh Mbak datang bulanku ngga lancar nih, gara-gara aku keramas sih"

what's ??
hehe, jauh amat ya, cuci rambut kan di kepala, outside of body, kok bisa nyambung ke datang bulan yang ngga lancar ?

kujawab, "iyeee, Anti kan pernah bilang ke aku, jangan cuci rambut kalo lagi datang bulan, ntar bisa ngga lancar datang bulannya, tapi kan aku ngga percaya, jadi aku ngga kenapa-kenapa, cuci rambut pas datang bulan"

masih keukeuh juga, "beneran Mbak, ngga enak banget nih jadinya"
enteng aja kujawab, "itu namanya Anti tersugesti, kalo mau dipikirin nih, yang dicuci kan rambut Anti, di kepala, jauh banget jaraknya sama.....hehehe, trus, yang dicuci, di luar badan, tapi susah....aku ngomong 100 kali juga, ngga bakalan ngefek, abis Anti percaya-nya gitu sih"

lain lagi sugesti si bungsu,
saat dia kurang sehat, kubisikkan di telinganya, "ade sayang....sembuh ya nak, kan sakitnya sudah dipindahin ke mama, coba deh ade pegang kening mama, anget kan ? jadi ade sembuh ya....?". yang sudah-sudah sebelum sakitnya "dipindahin" ke mamanya, rada awet sakitnya, tapi kalau sudah "dipindah" ke mamanya, ade tersugesti untuk sembuh, aneh aja

si sulung karena sudah cukup besar, sudah agak sulit untuk disugesti, karena logikanya sudah lebih dominan.

dari yang aku baca :

Sugesti adalah sebuah ilmu penghantar materi dan media untuk menyampaikan suatu maksud tertentu dengan kata-kata yang menarik kepada orang yang dituju. Dengan kata lain sugesti adalah sebuah ilmu untuk meyakinkan orang lain hanya berbekal rangkaian kata/ucapan. Seperti seorang dokter, ia menerapkan sugesti untuk memberi saran dan nasehat-nasehat yang bersifat mutlak untuk diikuti/taati oleh sang pasien agar bisa sembuh dari sakitnya. Seperti juga seorang guru saat megajar para muridnya.

Menurut
Adi W. Gunawan di bukunya Hypnotherapy The Art of Subconscious Restructuring hal.33
sugesti adalah kepribadian hipnotik seseorang yg ditentukan atau dipengaruhi oelh semua pengkondisian dan pengalaman hidup, terutama pada usia enam hingga delapan tahun. singkatnya, sugestibilitas adalah cara seseorang belajar

entah masih berlaku atau tidak untuk setua ini, lebih baik kita sugesti diri kita dengan hal-hal positif yuuuk