Cerita dari dua orang teman, masih saja memenuhi pikiran saya
Benar-benar kondisi dilematis
Teman yang pertama, cerai dari suaminya, kira-kira 3 tahun yang lalu, kedua anaknya ikut ibunya (teman saya ini) kalau mengikuti perjanjian sih, Bapaknya mesti menafkahi biaya sekolah anak-anaknya, tapi kenyataan berkata lain. Emaknya mesti jungkir balik jadi single parents membiayai semuanya sendiri
Teman yang kedua, baru end November tahun lalu, lebih realistis soal biaya pendidikan, jadi dua anaknya ikut Bapaknya semua. Saya bergidik ngebayangin bagaimana rasanya merindukan anak, ditinggal anak-anak liburan aja bisa membuat saya meriang malarindu
Rasanya dunia ngga adil amat ya sama perempuan, atau teman-teman saya yang kurang beruntung itu HARUS bertahan dalam pernikahan yang mungkin sudah entah bagaimana rasanya ?
Suka jadi sedih kalau inget mereka
Semoga teman saya yang pertama dilapangkan rezekinya
Semoga teman saya yang kedua dikuatkan hatinya
Semoga tidak ada lagi perempuan yang disemena-menakan
aamiinn, ada juga temenku yg sejak cerai bapaknya udh g pernah liat anaknya lagi, apalagi kirim duit. jadilah si ibu banting tulang untuk membiayai 2 anak cowoknya. skrg udh belasan tahun, dan si anak tidak mengenal bapaknya. pdhal cuma beda kota doang. ckckck kasian amat nasib si bapak kelak ketika ditanyakan pertanggungan jawabnya.
BalasHapusIya Mbak Alvi, jadi kasian dua2nya ya
BalasHapusIbunya sekarang banting tulang
Bapaknya pertanggungjawaban nanti
aamiin ...
BalasHapussemoga dberikan kmudahan, kelancaran untuk temen mba nuri... tegar dan menemukan kebahagiaan walau single parent
BalasHapusdilimpahkan berkahnya..aamiin.
hidup penuh misteri, kdang tdk seperti rencana dan harapan.
mempertahankan yg sudah 'hancur' lebih menyakitkan mba :)
aamiin
BalasHapusShe can sue the ex-husband, you know. Have you suggested her to do that?
BalasHapus