Minggu, 18 Desember 2011

saat kampret beraksi

ada masa dimana kemarahan menjadi rambu LARANGAN dalam kehidupan saya

rasanya memang aneh, karena saya pun bukan malaikat
ternyata marah adalah energi, demikian yang Pak Mario sampaikan


Bersabar adalah tetap merasa marah, tapi tidak menggunakannya untuk merendahkan diriku dan merusak hubungan baik dengan orang lain.

yaitu tetap merasa marah tapi memilih raut wajah yang menghormati diriku sendiri,
menggunakan kata-kata yang sesuai dengan kebaikan hatiku,
memelihara kasih sayang dalam suaraku,
menyampaikan harapan bagi perbaikan kepada orang yang membuatku marah,
tersenyum mendengar bantahannya,
mengharuskan kepatuhannya jika aku berwenang,
jika tidak – aku mendoakan agar dia disadarkan mengenai kebutuhannya untuk memperbaiki diri,
dan pergi untuk membahagiakan mereka yang baik kepadaku.

Tuhan, jadikanlah kemarahanku seperti air di bawah bunga teratai yang indah.

Jadikanlah aku pribadi yang anggun dan indah, dalam perasaan apa pun.


untuk keseimbangan, seorang sahabat mengingatkan saya untuk marah

terimakasih, sudah mengingatkan saya begitu indah
terimakasih, sudah mendengarkan kemarahan saya
terimakasih, untuk mengijinkan si kampret menjadi salah satu perbendaharaan kata saya, hanya untuk dia, sehingga saya tetap anggun dalam kemarahan saya

aahhh, sahabat sejati memang melengkapi jiwa



4 komentar:

  1. Ada apa thoh? kok kayaknya berhubungan dg posting sebelumnya?

    BalasHapus
  2. yang sebelumnya kan memang dari Pak Mario, tag-nya Mario Teguh

    BalasHapus
  3. alhamdulillah makin banyak penggemar bahasa binatang
    hehe

    BalasHapus
  4. disederhanakan menjadi "PREEET" ............ he he he

    padahal mah.....

    BalasHapus