Soal 'Ikan Salmon', Golkar Ajak Politisi Tingkatkan Akhlak Politik
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sekjen Golkar, Idrus Marham, menyatakan, sebagai politisi, DPR harus menjunjung tinggi etika agar tercipta politik santun. Politik seperti itu adalah bentuk bahwa DPR berakhlak mulia. "Jadi mari kita jaga dan tingkatkan akhlak dalam berpolitik," paparnya di Jakarta, Selasa (10/1).
Pihaknya sudah meminta agar kader-kader Golkar tidak lagi menanggapi masalah hinaan Ikan Salmon, karena hal itu dinilainya tidak menguntungkan semua pihak.
Pakar Psikologi Politik UI, Hamdi Muluk, menyatakan semua hal yang berkaitan dengan permasalahan internal bisa diselesaikan dengan bermusyawarah, karena hal ini adalah tradisi Bangsa yang tertuang dalam Pancasila sila keempat. Masih ada kesempatan untuk berubah jika memang DPR ingin menjadi lebih baik. "Belum terlambat bagi mereka untuk menjadi lebih baik," paparnya.
Sebelumnya, Partai Demokrat menyebut Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai kelompok yang selalu menyerang pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono. Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana bahkan menyebut keduanya sebagai ikan salmon di dalam tubuh koalisi pendukung pemerintah, yakni intelektual kagetan asal ngomong.
Menanggapi komentar itu, Ketua DPP PKS, Nasir Djamil balas menyerang dengan menyebut Partai Demokrat ikan piranha. "Partai Demokrat itu piranha. Pikiran, hati, dan bicara suka beda," katanya melalui pesan singkat, Jumat (6/1).
Ia mengacu pada kasus Bank Century. Menurut dia, kasus ini memang harus konsisten untuk disuarakan. Sayangnya, ujar dia, Partai Demokrat terkadang memiliki pemikiran yang berbeda dengan tindakan sehingga kerap mengalami gejala stroke politik.
Akibatnya, lanjut Wakil Ketua Komisi III DPR RI tersebut, sering membolak-balikan fakta yang ada. "Kita konsisten kok dibilang menyerang. Justru Partai Demokrat seharusnya juga ikut membereskan dan menuntaskan kasus Century agar tidak ada dusta di antara partai koalisi," tandasnya
kenapa ya mbak..petinggi dan pejabat negara kita suka nyama-nyamain orang dengan binatang? dulu ada cicak vs buaya sekarang salmon vs piranha. lama2 semua warga kebun binatang kebawa juga nih :(
ngajarin ngga bener sama rakyatnya ya Mbak bukannya ngasih contoh yang baik jadi pemimpin memang berat, mestinya disadari sebelum berani jadi petinggi dan pejabat
Memang pusing aku kalau baca berita dari RI...mana Presiden main Band, bukannya ngurusin Negara dan Koruptor..dikritik disini..aku aja ketawa...payah..........
Coblos semua ya sama Golput, kami disini banyak Golput, eh Menteri² yang terpilih janji gede tak ada ekornya sekarang banyak yang dah mundur dan diundurkan sampe Presiden nya mengundurkan diri karena tak sama dengan pemerintahan, mana SBY mau mundur??
Jaman mudaku hampir berantem dengan DIA jamanku di Bandung, dia kan AKBRI, dulu pacaran sama si ENI...beraninya bawa PISTOL..payah dah dari dulu menyalah gunakan...
http://id.berita.yahoo.com/soal-ikan-salmon-golkar-ajak-politisi-tingkatkan-akhlak-112951097.html
BalasHapusSoal 'Ikan Salmon', Golkar Ajak Politisi Tingkatkan Akhlak Politik
BalasHapusREPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sekjen Golkar, Idrus Marham, menyatakan, sebagai politisi, DPR harus menjunjung tinggi etika agar tercipta politik santun. Politik seperti itu adalah bentuk bahwa DPR berakhlak mulia. "Jadi mari kita jaga dan tingkatkan akhlak dalam berpolitik," paparnya di Jakarta, Selasa (10/1).
Pihaknya sudah meminta agar kader-kader Golkar tidak lagi menanggapi masalah hinaan Ikan Salmon, karena hal itu dinilainya tidak menguntungkan semua pihak.
Pakar Psikologi Politik UI, Hamdi Muluk, menyatakan semua hal yang berkaitan dengan permasalahan internal bisa diselesaikan dengan bermusyawarah, karena hal ini adalah tradisi Bangsa yang tertuang dalam Pancasila sila keempat. Masih ada kesempatan untuk berubah jika memang DPR ingin menjadi lebih baik. "Belum terlambat bagi mereka untuk menjadi lebih baik," paparnya.
Sebelumnya, Partai Demokrat menyebut Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai kelompok yang selalu menyerang pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono. Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana bahkan menyebut keduanya sebagai ikan salmon di dalam tubuh koalisi pendukung pemerintah, yakni intelektual kagetan asal ngomong.
Menanggapi komentar itu, Ketua DPP PKS, Nasir Djamil balas menyerang dengan menyebut Partai Demokrat ikan piranha. "Partai Demokrat itu piranha. Pikiran, hati, dan bicara suka beda," katanya melalui pesan singkat, Jumat (6/1).
Ia mengacu pada kasus Bank Century. Menurut dia, kasus ini memang harus konsisten untuk disuarakan. Sayangnya, ujar dia, Partai Demokrat terkadang memiliki pemikiran yang berbeda dengan tindakan sehingga kerap mengalami gejala stroke politik.
Akibatnya, lanjut Wakil Ketua Komisi III DPR RI tersebut, sering membolak-balikan fakta yang ada. "Kita konsisten kok dibilang menyerang. Justru Partai Demokrat seharusnya juga ikut membereskan dan menuntaskan kasus Century agar tidak ada dusta di antara partai koalisi," tandasnya
kenapa ya mbak..petinggi dan pejabat negara kita suka nyama-nyamain orang dengan binatang? dulu ada cicak vs buaya sekarang salmon vs piranha. lama2 semua warga kebun binatang kebawa juga nih :(
BalasHapusngajarin ngga bener sama rakyatnya ya Mbak
BalasHapusbukannya ngasih contoh yang baik
jadi pemimpin memang berat, mestinya disadari sebelum berani jadi petinggi dan pejabat
Semrawut.......ngawur..........Politik anak SD.........
BalasHapusanak TK kali Abah.... , he he he
BalasHapusMemang pusing aku kalau baca berita dari RI...mana Presiden main Band, bukannya ngurusin Negara dan Koruptor..dikritik disini..aku aja ketawa...payah..........
BalasHapushehehe, begitulah Abah
BalasHapusteman-teman saya yang tinggal di luar negri juga bilang begitu
malu euy kalo ditanyain soal Indonesia, bener-bener negara yang salah urus
Kebanyakan Pemimpin Bloon, makanya jangan kebanyakan GOLPUT!!!.
BalasHapuskalo mau golput, coblos semuanya
BalasHapusbiar ngga DISALAHGUNAKAN
lha wong bingung juga milih yang mana ?
Coblos semua ya sama Golput, kami disini banyak Golput, eh Menteri² yang terpilih janji gede tak ada ekornya sekarang banyak yang dah mundur dan diundurkan sampe Presiden nya mengundurkan diri karena tak sama dengan pemerintahan, mana SBY mau mundur??
BalasHapussoalnya ada juga golput yang ngga nyoblos tuh Abah
BalasHapusnah yang begini ini, bisa disalahgunakan
hehehe, SBY sudah menyiapkan tongkat estafet
Jaman mudaku hampir berantem dengan DIA jamanku di Bandung, dia kan AKBRI, dulu pacaran sama si ENI...beraninya bawa PISTOL..payah dah dari dulu menyalah gunakan...
BalasHapusoya... ? gaya juga ya kenangannya sama beliau... he he he
BalasHapusPayah........gak nyangka dia terpilih.....
BalasHapusha ha ha....., bisa aja...., kalo seandainya bisa tau dia yang bakal kepilih ?
BalasHapusGanyanggggggggggggg...............
BalasHapusjiaahhh, kan dia bawa pistol tuh Abah...., kumaha tah ?
BalasHapusBawa Bazooka........
BalasHapusatau ini ajah...biar habis sekalian dengan anak buahnya..........
saya mah ikan gurame aja teh.....hehhehhe
BalasHapusmangga atuh Abah..., diantos nyak....
BalasHapussiapa tau, muncul pemimpin baru yang lebih adil dan bijaksana
ikan gurame lebih enak dari ikan versus ya...., he he he
BalasHapuskomo deui pake sambel teh.....hehehhe
BalasHapus*teu nyambung kana topik*