Minggu, 12 Agustus 2012

godaan

bab 10 dari buku Cinta bagai Anggur

di suatu siang bulan Ramadhan, bulan ketika umat muslim berhenti makan dan minum sejak dini hari hingga terbenam matahari, sufi besar Syaikh Abdul Qadir Jailani (rah) bersama para mudridnya sedang dalam perjalanan melintasi gurun. mereka sangat kelelahan karena panasnya, ditambah dengan rasa lapar dan dahaga. Syaikh sedang beristirahat di tepi ketika murid-muridnya terus berjalan maju. tiba-tiba saja ada cahaya sangat terang bersinar di depan para murid, dan dari cahaya terdengar suara, "Akulah Rabb, Tuhanmu. Kalian semua telah Kuridhai, wahai para pengikut setia dari Syaikh yang Kucintai. Hari ini telah Kuhalalkan makan dan minum untuk kalian. Maka kalian boleh makan dan minum sesuka hati."
Para murid sudah mulai mengambil bekal makanan dan minuman ketika Syaikh Abdul Qadir Jailani (rah) menyusul mereka. Beliau berteriak "Hentikan ! jangan batalkan puasa kalian !"


Lalu sang Wali Allah itu berucap kepada cahaya itu, "Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaithan yang terkutuk." Seketika, cahaya itu padam menjadi gelap, hitam pekat
Tertangkap basah, iblis pun menampakkan diri, dia berkata kepada Syaikh. "Kau tahu, telah kulakukan tipuan ini ribuan kali dan kaulan orang pertama yang berhasil melihat esensi penampakanku. Bagaimana kau mengetahuinya ?"
Jawab Syaikh, "Aku mengetahui siapa dirimu yang sebenarnya karena tiga macam ilmu. Mereka yang memiliki ketiga ilmu ini dan mengemalkannya, pasti akan selalu berhasil iblis. Mereka dapat membedakan yang halal dan haram, serta yang haqq dan yang bathil"
Ilmu yang pertama adalah ilmu Syariat, pemahaman hukum-hukum yang Allah turunkan pada kita melalui para nabi-Nya. Menurut syariat Islam kita tidak boleh membatalkan puasa Ramadhan, kecuali dalam keadaan antara hidup dan mati. tidak ada siapapun di sini yang sungguh-sungguh akan mati kehausan. karena itu perintahmu melanggar hukum syariat. hanya iblislah yang berbuat seperti itu. Allah tidak akan menetapkan suatu hukum kemudian mengubahnya.
yang kedua adalah ilmu ketuhanan, Allah tidak "ada" di suatu lokasi tertentu. Allah meliputi segala sesuatu. Semua Nabi telah mengatakan bahwa ketika Allah berfirman, maka sabda Ilahiah akan datang dari semua arah. suara yang kami dengar hanya datang dari satu arah, dari arah cahaya. aku langsung mengerti bahwa itu iblis bukan Allah.
yang ketiga adalah ilmu tashawwuf, pengetahuan hakikat. semua sufi besar mengajarkan jika Allah berkehendak membuka tabirNya pada seseorang, maka nafs beserta seluruh semesta batin orang itu akan tertransformasi. bagian-bagian rendah nafs-nya akan lenyap. kalau Allah sungguh-sungguh bicara kepada kami, segala kekuatan bahkan kesadaran kami pun, akan lenyap.
iblis pun menyeru, "engkau sungguh-sungguh mursyidnya zaman ini. ijinkan aku sujud di hadapanmu, wahai wali agung yang arif dan suci. sungguh..engkau harus memiliki lebih banyak lagi pengikut. engkau harus bangga pada dirimu sendiri, karena berhasil mengalahkanku begitu telak."
kali ini Syaikh menarik diri dan mengucapkan sekali lagi keras-keras, "aku berlindung kepada Allah dari godaan syaithan yang terkutuk!" iblis pun menghilang setelah gagal bermain-main dengan harga diri Syaikh.
(halaman 101, 102, 103)



embunpagi2023 wrote on Mar 6, '11
firdausza said
syukran udah sharing mbak.
sama-sama Elaine
Insya Allah dicicil bab lainnya
^__^
embunpagi2023 wrote on Mar 6, '11
sipz.. ntar klo ketemu syaitan.. aq baca ini dech !
ok Sefano...
firdausza wrote on Mar 6, '11
syukran udah sharing mbak.
gadisamnesia wrote on Mar 6, '11
sipz.. ntar klo ketemu syaitan.. aq baca ini dech !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar