ini sebuah fenomena yang sulit kumengerti
katanya sih......di rumah depan (ada dua rumah), banyaaaaak sekali "penunggu"nya, tidak sekedar menunggu, tapi jahilnya minta ampun
itu juga katanya......
pernah anak-anak bermain petak umpet, raihan dan beberapa teman bersembunyi di garasi rumah depan, dan tiba-tiba pintunya ada menutup disertai bunyi "klik". padahal kejadian itu di siang menjelang sore, mereka berteriak-teriak sambil menggedor pintu, Alhamdulillah terdengar oleh pengasuh Raihan, dan gerombolan cilik ini pun kapok bersembunyi di rumah itu.
lalu....di suatu waktu, si nyaneut adik bungsuku, mengobrol di rumah depan (kebetulan rumah ini berfungsi sebagai kantor) sampai tertidur saat menjelang maghrib, menurut salah seorang karyawan, dia "melihat" kepala adikku diduduki si jenggot merah, penghuni yang paling jahil, katanya sih rupanya seperti cebol dan berjenggot merah, sehingga tak lama kemudian saat adikku mendadak demam tinggi, dia dibilang kena sawan, aahh Wallahu'alam, sakit dan sehat datangnya dari Allah
yang seru di rumah sebelahnya, tempat tinggal Chaken sekarang, bukan cuma aksi, tapi plus suara yang membuat Teh Ocha, mama Chaken merinding disko.
ceritanya di suatu malam, Teh mengunci semua pintu, kecuali pintu belakang, maksudnya supaya kalau papanya Chaken pulang bisa lewat pintu belakang, setelah semua beres, Teh Ocha tidur bersama Chaken, menjelang tertidur tiba-tiba ada suara "pintu belakang, kunci"
walaupun Teh Ocha ini sudah biasa melihat yang begini (dia punya indera ke enam) tapi kalau ada suara, tetap aja dia ketakutan.
ada lagi kelakuan Edah art-ku, sudah tau di rumah itu ada penghuninya, Teh Edah, setiap lewat mesti aja menengok ke arah sana ke arah rumah Teh Ocha, lalu saat pulang kembali dia akan bercerita, "bu.....teh Ocha kan sedang pergi, rumahnya kosong, tadi siapa ya yang buka tirai jendela waktu Edah lewat ?" dasar Bedoool, kalo lewat ya lewat aja, ngga usah pake nengok segala ya
lalu suatu waktu, penghuni rumah yang menjadi kantor itu, berani-beraninya invasi ke rumahku, menjelang maghrib berani "membanting" pintu, pintu yang awalnya memang sudah tertutup, tiba-tiba terbuka dan terbanting, ampuuuun jahil banget sih
sekarang sih, katanya sudah kembali lagi ke habitat mereka, sungguh bersyukur, daku terlahir biasa saja, tidak diberi bakat indera ke enam (kecuali saat hamil, saat kehamilan yang pertama dua kali melihat penampakan)
lain lagi yang di rumah belakang, sayap kanan rumah itu persis di belakang rumahku, rumah yang terisi hanya yang di sayap kiri, sayap kanan ini, terdiri dari dua ruang kamar + satu garasi di lantai bawah, serta kamar-kamar di lantai atas yang tidak terurus dan dibiarkan gelap saat malam, sementara di sebalah kanannya lagi kebun dengan pohon-pohon besar
nah.....bayangin kalau malam-malam ada di halaman belakang menghadap ke rumah itu.
ada lagi di kantor abahnya anak-anak
menurut cerita yang pernah menginap di sana ini, ada seorang putri, ada yang anak kecil (pantesan penjaga kantor kalau tidur di kantor, sambil bawa boneka
)
kalau di kebun ada yang berkeliaran penampakan orang tidak berkepala (nanda yang pernah ikut ke kantor melihat dan tanya ke papa-nya, "papa itu siapa ngga ada kepalanya ?")
menurut ayahku kalau penampakan yang tidak berkepala itu mungkin berasal dari salah seorang penggali batu di jaman ayah kecil dulu, tewas mengenaskan dengan kepala tertimpa batu.
*menulis di sisi jalan gelap, sendiri terparkir - ditinggal beli sate*