Jumat, 13 April 2012

SOS-Kinderdorf Jakarta

7 komentar:

  1. dikasih link-nya sama Abah Berlin
    http://www.sos-kinderdoerfer.de/Wo-wir-helfen/Asien/Indonesien/Jakarta/Pages/default.aspx

    ternyata tempat yang sering saya lewati ini, bantuan asing toh
    tempatnya asri dekat dengan Cibubur Junction
    mudah-mudahan tidak tergusur

    BalasHapus
  2. hasil terjemahan mbah google

    Anak-anak SOS Desa di Jakarta berlokasi di Cibubur di pinggiran Jakarta. Kota metropolis Jakarta juga merupakan ibukota dan kota terbesar di negara ini. Seperti pusat-pusat kota di Jakarta juga harus bersaing dengan masalah sosial yang parah (kemiskinan, pengangguran dan tunawisma) menderita konsekuensi yang memiliki terutama anak-anak. Anak-anak SOS Desa di Jakarta ini dibangun pada sekitar 3 hektar tanah dan 14 Maret 1984 oleh Hermann Gmeiner, pendiri Desa SOS Anak, resmi dibuka.

    Ini terdiri dari 15 rumah keluarga, rumah masyarakat, garasi dengan workshop dan gedung perkantoran. Sampai dengan 150 anak yatim piatu dan terlantar di SOS Desa Anak Jakarta menemukan rumah baru. Desa ini memiliki untuk anak-anak juga memiliki perpustakaan sendiri dengan lab komputer, taman bermain dan lapangan olahraga. Di pintu masuk Desa SOS Children 's, 1993, ruang perakitan tradisional dibangun. Dalam ruang terbuka, yang disebut dalam bahasa 'Pendopo', mengadakan rapat, pesta, tari dan bahkan olahraga peristiwa.

    Desa Anak-anak SOS juga memiliki TK SOS, yang juga terbuka untuk anak-anak dari lingkungan. Ada bisa sampai 90 anak kecil di siang hari. Para anak usia sekolah menghadiri sekolah dasar dan menengah negeri atau swasta. Generasi Muda dari SOS Children 's pemuda SOS Desa pindah ke rumah, di mana mereka siap untuk hidup mandiri, sementara mereka masih dalam pelatihan biasanya.

    BalasHapus
  3. ini asllinya, roaming berat

    Das SOS-Kinderdorf Jakarta liegt in Cibubur am Stadtrand von Jakarta. Die Millionenstadt Jakarta ist zugleich Hauptstadt und größte Stadt des Landes. Wie viele Ballungszentren hat auch Jakarta mit starken sozialen Problemen (Armut, Arbeits- und Wohnungslosigkeit) zu kämpfen, unter deren Folgen Kinder besonders zu leiden haben. Das SOS-Kinderdorf Jakarta wurde auf einem ungefähr 3 Hektar großen Grundstück errichtet und am 14. März 1984 von Hermann Gmeiner, dem Gründer von SOS-Kinderdorf, offiziell eröffnet.

    Es besteht aus 15 Familienhäusern, einem Gemeinschaftshaus, einer Garage mit Werkstatt und einem Verwaltungsgebäude. Bis zu 150 verwaiste und verlassene Kinder können im SOS-Kinderdorf Jakarta ein neues Zuhause finden. Im Dorf gibt es für die Kinder außerdem eine eigene Bibliothek mit Computerraum, einen Spiel- und einen Sportplatz. Am Eingang des SOS-Kinderdorfes wurde 1993 eine traditionelle Versammlungshalle errichtet. In dieser offenen Halle, die in der Landessprache 'Pendopo' genannt wird, finden Versammlungen, Partys, Tanz- und sogar Sportveranstaltungen statt.

    Das SOS-Kinderdorf verfügt auch über einen SOS-Kindergarten, der auch den Kindern aus der Umgebung offen steht. Dort können bis zu 90 kleine Kinder tagsüber betreut werden. Die schulpflichtigen Kinder besuchen staatliche oder private Grund- und Sekundarschulen. Jugendliche aus dem SOS-Kinderdorf ziehen für gewöhnlich ins SOS-Jugendhaus, wo sie auf ein selbstständiges Leben vorbereitet werden, während sie noch in Ausbildung sind.

    BalasHapus
  4. di Bandung SOS-kinderdorf ada di daerah Lembang ...
    berdiri sejak 1972 kalau tidak salah ... he he he ...

    BalasHapus
  5. Betul kang, di daerah yang dulunya ada "Hotel Sadjuli".

    BalasHapus
  6. kalau tidak salah, itu daerah misionaris ... he he he ...

    BalasHapus